Rabu, 21 Mei 2014

Harkitnas Momentum Evaluasi Diri dan Semangat Berkarya Membangun Perubahan


Sei Rampah,beritaserge
          
  Sudah lebih dari seratus tahun kita berproses untuk menjadi bangsa yang berdaulat, memiliki identitas dan jati diri ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam rangka tetap menjaga semangat dan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu, kita tidak boleh lengah tapi justru harus semakin waspada dan cerdas dalam menghadapi berbagai perubahan dan kemajuan yang berproses secara terus menerus tersebut.  
            Hal ini dikemukakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Tifatul Sembiring dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir. H. Soekirman pada Upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-106 yang dilaksanakan jajaran PNS Pemkab Sergai di halamankompleks Kantor Bupati di Sei Rampah, Selasa (20/5). Turut hadir dalam acara iniWabup Sergai Syahrianto, SH, Sekdakab Sergai Drs. H. Haris Fadillah MSi, mewakili unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sergai, para Asisten dan Staf Ahli Bupati, para Kepala SKPD dan Camat se-Sergai, ratusan PNS serta pelajar SMA yang mengikuti upacara ini.
            Dikemukakan Menkominfo Tifatul momentum 1908 dan 1928 adalah momentum perjuangan kaum muda yang berjuang demi tegaknya Bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Revolusi kemerdekaan yang membangun nasionalisme menjadi motor penggerak mobilitas sosial bagi seluruh komponen bangsa pada gilirannya memberi ruang dan peluang bagi setiap anak bangsa untuk berbakti, mengabdi dan berkiprah sesuai profesi, keahlian dalam bidang yang digelutinya. Makna nasionalisme sesungguhnya merupakan penerapan cara berpikir, bersikap dan berprilaku yang secara ideologi merupakan bentuk dari kesadaran berbangsa dan bernegara
            Lebih lanjut Tifatul Sembiring menyampaikan peringatan Harkitnas ke-106 mengambil tema “Maknai kebangkitan nasional melalui kerja nyata dalam suasana keharmonisan dan kemajemukan bangsa”. Tema ini mengandung tiga makna yang sekaligus menjadi alat ukur sejauh mana nilai-nilai nasionalisme terwujud dalam karsa, cipta dan karya kita secara nyata. Makna nasionalisme saat ini hendaknya diwujudkan kedalam pola pikir, pola sikap, dan prilaku kebangsaan yang selaras dengan tuntutan Zaman.
            Makna kedua, bahwa kita pada dasarnya menginginkan sebuah keharmonisan dalam  perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nasionalisme terbangun bukan dari perilaku yang saling menuding, saling menyalahkan dan bahkan saling menyingkirkan. Komitmen untuk berbagi dan bersinergi dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional itulah yang menjadi tolak ukur sejauh mana karsa, cipta dan karya kita sudah memberikan kekuatan bagi terbangunnya keharmonisan perilaku kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
              Makna ketiga adalah memberikan rujukan bahwa kekuatan sebuah bangsa tercirikan dari bagaimana perbedaan dan kemajemukan dapat dikelola menjadi kekuatan. Sebagai negara yang kaya akan keberagaman etnis, suku, budaya, dan agama kesadaran akan keragaman senantiasa harus terjaga secara terus menerus dan berkesinambungan. Nilai-nilai kemajemukan yang tumbuh berkembang atas dasar komitmen dan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak boleh luntur sampai kapanpun.
              Pada akhir sambutan Menkominfo berharap semangat dan makna peringatan Harkitnas tahun 2014 ini adalah semangat untuk berani melakukan evaluasi diri, semangat bagi penguatan komitmen seluruh komponen dan potensi bangsa dalam membangun Indonesia kedepan yang lebih baik

Terima Kasih telah Membaca, agar lebih dekat dengan anda, gabung di google+ saya. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomterlah yang bersifat membangun dan saling membantu. salam hangat serge.