Produk Hasil
Industri Rumah Tangga
Sergai Dilirik Pasar Internasional
*Plh Bupati
Apresiasi dan Dukung Program SWF “Wanita Kreatif Untuk Desa”
Sei Rampah,
Perempuan Indonesia saat
ini memiliki peran penting dalam memajukan kesejahteraan keluarga karena tuntutan kebutuhan ekonomi yang sangat tinggi.
Oleh karenanya stigma perempuan yang sekedar mengerjakan pekerjaan rumah tangga
perlahan-lahan bergeser menjadi perempuan bekerja, baik di sektor formal maupun
informal.
Demikian halnya di
Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), dimana perempuan desa telah diberdayakan
melalui berbagai kegiatan produksi rumah tangga maupun usaha kecil menengah yang
menghasilkan barang-barang siap pakai untuk dipasarkan secara luas. Dengan demikian
para ibu memiliki kegiatan tambahan yang dapat menambah income (pendapatan)
keluarga.
Hal ini dikemukakan Plh.
Bupati Sergai Ir. H. Soekirman didampingi Asisten Ekbangsos Drs. Amirullah
Damanik dan Kabag Humas Dra Indah Dwi Kumala dalam sambutannya saat menerima
audensi dari Yayasan Sumatera Foundation (SWF) yang dipimpin President Director
Ade Nova Zein, SH, M.Hum bertempat di ruang kerja Bupati di Sei Rampah, Selasa (2/7).
Lebih lanjut disebutkan
bahwa Pemkab Sergai mengharapkan setiap produk-produk hasil industri rumah
tangga maupun usaha kecil menengah di daerah ini dapat dibina dan dipasarkan
secara luas. Khususnya diharapkan adanya outlet-outlet yang menjual
produk-produk unggulan yang menjadi ikon daerah tanah bertuah negeri beradat
ini untuk dijadikan sebagai oleh-oleh bagi para pendatang.
Oleh sebab itu, Plh.
Bupati H. Soekirman sangat mengapresiasi kegiatan pembinaan yang dilakukan
Yayasan Sumatera Women Foundation (SWF) melalui gerakan wanita kreatif untuk
desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Sergai. Diharapkan pendampingan dan
pembinaan ini akan membawa produk-produk khas Kabupaten ini dikenal dan diterima
di dunia internasional, harap Plh. Bupati.
Sambil mencicipi contoh
produk yang sudah dikemas secara apik oleh SWF, dikatakan Plh Bupati bahwa
produk ini agar dilengkapi dengan keterangan bahan-bahan di kemasannya serta
direncanakan mengenai quality control
jika produk ini produksi secara besar-besaran tapi tetap menguntungkan bagi rumah
tangga-rumah tangga yang mengerjakannya secara merata.
Sebelumnya President
Director Yayasan SWF Ade Nova Zein SH yang dalam pertemuan audensi ini
didampingi Sekretaris General SWF Dra. Susi Merry Junita Sinaga menyampaikan
bahwa Yayasan SWF bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat terutama kaum
perempuan dalam meningkatkan dan memasarkan hasil-hasil kerajinan dan
keterampilan perempuan-perempuan di desa yang sesuai standart internasional.
Diungkapkannya, sampai
saat ini SWF telah melaksanakan pilot projectnya di Desa Cinta Air, Sei Buluh,
dan Sei Naga Lawan Kecamatan Perbaungan serta Desa Karang Anyar Kecamatan
Pegajahan dan telah menghasilkan berbagai produk makanan yang siap dipasarkan
di pasar lokal maupun internasional. Salah satu produk unggulannya adalah mangrove crisp atau keripik mangrove dengan
aneka rasa yang berbahan dasar mangrove jeruju yang banyak tumbuh di pinggiran
pantai seputar daerah ini.
Saat ini sudah ada permintaan
dari pengusaha Malaysia untuk produk-produk khas Sergai ini khususnya keripik
mangrove sebanyak 2 ton per hari untuk dipasarkan di negara-negara tetangga.
Oleh karenanya diharapkan bantuan dan kerja sama dari pemerintah daerah ini
mengenai perizinan dan untuk mempatenkan produk-produk ini sebagai produk asli
daerah tanah bertuah negeri beradat.
Dengan kerja sama ini diharapkan
para perempuan desa dapat terus meningkatkan kreativitas dan produktivitas serta
meningkatkan perekonomian desa. Disamping itu, jenis mangrove ini sebagai bahan
baku produk sangat mudah didapatkan dan tidak merusak ekosistem yang ada karna
dapat tumbuh dengan mudah dan tidak perlu dibudidaya secara khusus, jelas Nova.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomterlah yang bersifat membangun dan saling membantu. salam hangat serge.